DESAIN PRODUK
Desain produk merupakan program studi yang mempelajari
pembuatan “produk” bagi kebutuhan manusia secara inovatif. Program
studi ini memfasilitasi teman-teman untuk membuat produk-produk yang
nyaman digunakan, indah dipandang, dan ekonomis.
Desain produk menyediakan beberapa pilihan keilmuan
seperti Desain Produk Peralatan & Produk Konsumen, Desain Sarana/
Perkakas Lingkungan, Desain Alat Transportasi, Desain Digital dan Desain
Kerajinan. Pilihan keilmuan tersebut akan sangat berhubungan dengan
kehidupan manusia.
Desain Produk Peralatan & Produk Konsumen
merupakan bidang keilmuan yang akan berkecimpung dalam pembuatan produk
peralatan & produk konsumen. Berdasarkan nama yang digunakan
produk-produk yang dihasilkan lebih dekat dengan aktivitas manusia
sehari-hari.
Teman-teman juga dapat mempelajari berbagai macam
desain produk yang berhubungan dengan sarana/ perkakas lingkungan.
Produk-produk tersebut dimasukkan ke dalam satu bagian khusus karena
produk-produk yang berhubungan dengan lingkungan tentu akan sangat
berhubungan dengan fungsi dari sarana/perkakas lingkungan. Oleh sebab
itu, pendekatan dari bidang ilmu terkait akan menjadi landasan
desainnya.
Kursi yang kita gunakan di sehari-hari akan
membutuhkan kriteria nyaman dan indah, namun tidak semuanya demikian.
Coba bayangkan jika teman-teman duduk di kursi kayu dengan ukiran pada
pesawat, tidak terbayang sakit punggung yang akan diderita oleh
penumpang ketika sampai di tempat tujuan. Ternyata keindahan saja tidak
cukup, tetapi juga harus ergonomis, nyaman dan sesuai dengan kebutuhan.
Bayangkan jika telepon selular yang kita gunakan
bentuknya seperti trapesium atau kerucut. Oleh sebab itu dibutuhkan
desainer yang paham tentang kenyamanan penggunaan barang digital tapi
tidak mengganggu fungsi dari barang tersebut.
Ada berbagai macam kerajinan yang merupakan hasil
karya anak bangsa yang tingkat keragaman budayanya sangat tingggi. Akan
tetapi perlu diingat kerajinan tidak hanya ditekankan pada keindahan
tetapi juga fungsinya.
Prospek Kerja
Sejalan dengan kompetensinya, teman-teman saat lulus
dari program studi Desain Produk dapat bekerja dimanapun, terutama di
industri maupun, lembaga-lembaga serta unit-unit usaha yang membutuhkan
kegiatan inovasi produk.
Namun demikian, terdapat tiga kategori prospek bidang keprofesian desain produk, yakni sebagai:
- Industrial designer (desainer yang bekerja secara teamwork dan lintas disipilin dalam suatu libang industri)
- Industrial design entrepreneur (wirausahawan desain yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas)
- Industrial design researcher (peneliti, konsultan ahli di bidang desain produk industri). Para alumni Desain Produk bekerja dan menjadi tenaga ahli di lingkungan industri manufaktur, industri BUMN, konsultan desain, industriawan, biro perencanaan, lembaga penelitian, lembaga Pemerintah, Bank, Rumah Produksi, Dosen PTN-PTS, Penerbitan, Industri Kecil, Lembaga Swadaya Masyarakat di bidang Desain atau menjadi desainer lepas (wirausahawan).
- Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dari produk atau jasa yang ditawarkan, merek dapat dikelompokan ke dalam 3 jenis, yaitu :
1. Merek Fungsional (Functional Brand)
Merek fungsional adalah merek-merek yang dirancang untuk menghasilkan persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis dari sebuah produk atau jasa. Misalnya saja Anda mendirikan sebuah jasa pengetikan dengan nama KILAT.
Orang lalu mengenal jasa pengetikan KILAT sebagai jasa pengetikan yang tercepat dibanding jasa pengetikan lainnya. Maka boleh dibilang Anda telah berhasil membangun merek fungsional bagi bisnis Anda itu.
2. Merek Citra (Image Brand)
Biasanya merek ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi si pemakai merek untuk mengekspresikan diri mereka. Merek dianggap akan mampu mendongkrak citra dari si pengguna produk atau jasa.
Misalnya Anda akan membangun usaha butik untuk kalangan atas dengan nama KAYA. Setiap orang yang berkunjung dan membeli produk dari butik KAYA akan merasa citra diri dan status sosial mereka akan naik di mata teman-temannya. Nah, KAYA inilah yang disebut dengan Merek Citra.
3. Merek Eksperiensial (Experiental Brand)
Anda pergi ke sebuah restoran TEMPOE DOELOE. Di restoran itu Anda merasakan suasana yang berbeda. Anda seperti diajak mengenang masa lalu. Bangunan, penyajian, serta makanannya terasa sangat tradisional di ujung lidah Anda.